Archive for Februari 2012

Laptop-ku Sayang, Laptop-ku Malang

Kangen kembali ngeblog. Sayang kali ini aku harus ngeblog dengan "kekurangan" :

1. Modem kuota 2 giga jebol sebelum akhir bulan. Masa tanggal 10 udah habis?? Emang tanggal 10 adikku gila-gilaan download video dota (aku sendiri ga ngerti maksudnya soalnya donlotan dia gagal karena habis kuota itu). Tapi aku akui itu juga kesalahanku selama 9 hari sebelumnya. Adikku cuma menghabiskan 500 mb. Berarti sisanya udah aku habiskan. Ibuku kecewa berat. Dan tidak mau mengisi ulang lagi meski aku merengek (baca : sekarang aku ngeblog di warnet -_-)

2. Usb port laptop-ku tidak berfungsi. Dalam arti tidak bisa dimasuki oleh usb dalam bentuk apapun. Itu sama aja mati. Buat apa aku ngetik cerita kalau ga bisa aku masukin ke fd? Dan modem juga ga bakal connect kan? Dikira karena virus, diinstal ulang laptopku. Ternyata tidak membuahkan hasil. Setelah nego dengan yang tukang service komputer tentang tukar tambah, aku bilang gini atas saran adikku, "kalau beli kabel LAN, harganya berapa?". Gimana ga keki tukang service itu. 4 juta jadi 2000 perak? Dulu aku pernah transfer data dari komputer ke laptop. Semoga sekarang bisa lagi. Kalau ga, masa aku harus bawa data pake CD? 

Tidak bersyukur hanya menimbulkan penyesalan di akhir cerita. Semoga Tuhan memberiku kesempatan kedua

Kata Orang, Wajahku Wajah Solo



Pada hari Senin, 30 Januari 2012, siang itu pelajaran Agama, aku menatap papan tulis. Memastikan bahwa aku telah mencatat semuanya. Tiba-tiba, guru Agama yang sedari tadi berdiri di depanku, menoleh kepadaku.
                “Turunan dari mana, neng?”, tanya beliau yang kujawab dengan wajah kaget dan bingung.
                “Dari Jawa kan? Dari Solo kan?”, tanya beliau memastikan. Aku bingung kenapa tiba-tiba beliau bertanya demikian. Saking bingungnya harus menjawab apa, aku mengangguk saja. Guruku manggut-manggut.
                “Pantes. Keliatan dari wajahnya”, ujar beliau. Aku melongo. Perasaan aku dari Cirebon. Solo darimananya?
                Percakapan itu kulupakan hingga saat aku makan siang berdua dengan ibuku. Membahas silsilah keluarga adalah favorit kami.
                “Mih, kenapa aku ga pake marga?”, tanyaku. Rasanya keren kalau kita punya nama marga. Dari situ, kita bisa mengenal leluhur kita.
                “Soalnya bapak kakekmu menikah dengan orang biasa. Bukan dengan orang istana. Jadi nama marganya berakhir di anak laki-laki mereka”, jelas ibuku. Salah satunya adalah kakekku.
                “Oh, ningrat toh?”, tanyaku. Aku baru mendengar bahwa buyutku adalah orang istana.
                “Iya. Ningrat dari Surakarta”, mendengar jawaban ini, aku bengong.
                “Surakarta tuh Solo kan?”, tanyaku memastikan. Ibuku mengangguk.
                “Oh, pantesan,” kata-kata guru Agama-ku hari itu terngiang kembali. Beliau sudah tahu bahwa aku keturunan Solo bahkan sebelum aku tahu? Beliau tahu hanya karena wajahku? Tadinya aku merasa bersalah sudah membohongi beliau dengan mengangguk saat dibilang orang Solo. Tapi ternyata memang itu adanya.
                Di daerah Sunda, wajah perempuan Jawa punya khas tersendiri. Mutiara hitam di tumpukan mutiara putih. Alias hitam manis. Alis mata yang tebal dan tatapan mata yang tajam biasanya jadi ciri khas-nya. Apalagi pas ngomong sunda pake medok jawa. Wuih, malu tenan aku. Lucu kata mereka. 
                Kesimpulan tadi membuatku ingin main ke Jawa. Apalagi ke Solo. Istilahnya ke kampung halaman.......buyutku. Masa’ aku belum pernah kesana? Memang begitu adanya. Bukan berarti aku ingin melanjutkan studi disana. Aku hanya ingin tahu. Wajah Solo itu seperti apa. Sebenarnya punya gambaran sih. Waktu school trip ke Jogja, wajah perempuannya sebelas duabelas denganku. Suasananya, wuih, berasa di rumah.  Apalagi denger mereka ngomong. Aku ngerti meski ga bisa jawab apa yang mereka tanyakan dalam bahasa Jawa. Tau dirilah bahasa daerah-ku kurang halus secara aku ga make sehari-hari. Aku belum bisa kromo inggil. Habis aku toh kalau asal ngomong? 
                Ya Allah, aku pengen ke Solo bulan Juni ini! Amiin

p.s : Yang mudik kesana, ada yang mau ngasih tumpangan? xD #kode

Cianjur, 4 Februari 2012
20.26